Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.
Selasa, 28 Februari 2012
Angin Topan
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.[1] Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca.[rujukan?] Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.[1]
Tanah Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
Gempa Bumi
Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia.skala rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Banjir
Garut (ANTARA News) - Ratusan rumah warga Kampung Cimacan dan Sukakarya, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa malam terendam banjir akibat luapan air Sungai Cimanuk
"Banjir disebabkan air Sungai Cimanuk meluap, karena sebelumnya hujan deras," kata Camat Tarogong Kidul, Aji Sukarmaji.
Terjangan banjir yang terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, kata Aji, telah merendam permukiman penduduk Kampung Cimacan yang ditempati sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) dan Kampung Sukarya ditempati sekitar 80 KK.
Warga yang rumahnya diterjang banjir dengan ketinggian sekitar 50 cm itu, langsung berupaya mengamankan perabotan rumah dan barang berharga ke tempat yang lebih aman dari jangkauan banjir.
"Sekarang warga masih disibukkan dengan menyelamatkan barang-barangnya untuk dievakuasi ke tempat yang aman," kata Aji.
Hingga menjelang pukul 22.00 WIB, luapan air sungai masih merendam rumah warga, sejumlah aparat pemerintah setempat masih meninjau permukiman penduduk yang dilanda banjir.
Bahkan sejumlah aparat kepolisian dan TNI diterjunkan ke lokasi banjir untuk membantu warga korban banjir.
Sementara itu, salah seorang warga Cimacan, Memet, mengatakan bencana banjir tersebut tiba-tiba datang dan langsung merendam permukiman penduduk yang berada dekat sekitar aliran sungai.
Terjangan banjir, kata Memet, kebanyakan melanda rumah kontrakan dan kos-kosan yang lokasinya berada di dataran bawah.
"Rumah yang terendam banjir kebanyakan yang berada di bawah, warga sekarang masih mengamankan barang-barang seperti membawanya ke loteng (lantai dua) rumah," kata Memet.
"Banjir disebabkan air Sungai Cimanuk meluap, karena sebelumnya hujan deras," kata Camat Tarogong Kidul, Aji Sukarmaji.
Terjangan banjir yang terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, kata Aji, telah merendam permukiman penduduk Kampung Cimacan yang ditempati sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) dan Kampung Sukarya ditempati sekitar 80 KK.
Warga yang rumahnya diterjang banjir dengan ketinggian sekitar 50 cm itu, langsung berupaya mengamankan perabotan rumah dan barang berharga ke tempat yang lebih aman dari jangkauan banjir.
"Sekarang warga masih disibukkan dengan menyelamatkan barang-barangnya untuk dievakuasi ke tempat yang aman," kata Aji.
Hingga menjelang pukul 22.00 WIB, luapan air sungai masih merendam rumah warga, sejumlah aparat pemerintah setempat masih meninjau permukiman penduduk yang dilanda banjir.
Bahkan sejumlah aparat kepolisian dan TNI diterjunkan ke lokasi banjir untuk membantu warga korban banjir.
Sementara itu, salah seorang warga Cimacan, Memet, mengatakan bencana banjir tersebut tiba-tiba datang dan langsung merendam permukiman penduduk yang berada dekat sekitar aliran sungai.
Terjangan banjir, kata Memet, kebanyakan melanda rumah kontrakan dan kos-kosan yang lokasinya berada di dataran bawah.
"Rumah yang terendam banjir kebanyakan yang berada di bawah, warga sekarang masih mengamankan barang-barang seperti membawanya ke loteng (lantai dua) rumah," kata Memet.
Langganan:
Komentar (Atom)